Saturday, April 24, 2010

Strategi (R)Evolusi (Model Ilmu Pengetahuan (24/100))


BENAR ngak sih, paham ilmu pengetahuan dipelajari dan diajarkan?

(Indonesia Sustainable Superiority: Strategi (R)Evolusi Model Ilmu Pengetahuan (-Teknologi - Masyarakat).

NEWTONIAN – DALTONIAN – BOHRIAN – EINSTEINIAN – HESEINBERGIAN (24/100)
Paradigma Baru (R)Evolusi Ilmu Pengetahuan

PRINSIP. 20

ANGGAPAN ilmu pengetahuan telah mati terjadi karena pemahaman ilmu pengetahuan, teknologi dan masyarakat sepotong-sepotong, sehingga bingung merasakan perubahan karena L(earning) Lebih kecil daripada C(hange) Lingkungan (Qinimain Zain).

NEGARA (apa, siapa, organisasi, departemen, usaha, daerah) mana pun, untuk unggul mengelola masa depan harus memahami level model ilmu pengetahuan (, teknologi dan masyarakat) secara benar.

Jika tidak, kebingungan. Segala apa yang dilakukan akan buang tenaga, bahan, biaya, waktu, dan pikiran saja.

PARADIGMA (lama) Model Ilmu Pengetahuan (- Teknologi - Masyarakat): Lihat, http://www.ristek.go.id/?module=News%20News&id=7982, BERITA KEGIATAN RISTEK, Chaos Menjadi Bagian dari Ilmu Pengetahuan Modern Selasa 22 Februari 2011, Alinea 1-2).

CHAOS telah memiliki efek yang berlangsung pada ilmu pengetahuan, namun ada banyak yang masih tersisa untuk ditemukan. Banyak ilmuwan percaya bahwa ilmu pengetahuan abad kedua puluh akan dikenal hanya tiga teori: relativitas, mekanika dan kuantum. Chaos telah mutlak menjadi bagian dari ilmu pengetahuan modern dan di bidang ICT.

Berkaitan dengan hal tersebut Pada Senin, 21 Februari 2011, telah diselenggarakan 3rd International Symposium on Chaos Revolution in Science, Technology and Society (ICR) 2011, bertempat di Wisma Makara, Universtas Indonesia, Depok. Acara ini diselenggarakan atas kerjasama Jepang dan Kementerian Komunikasi dan Informasi serta beberapa perusahaan swasta baik dari Indonesia maupun Jepang dalam rangka memperkenalkan atau memperingati Chaos serta implikasinya bagi sosial, masyarakat dan iptek” (md/humasristek).

(Cermati sendiri: Perhatikan penggunaan kata Science, tetapi kepastian jumlah teori, urutan dan atau hubungan antar teori tidak teratur (padahal keteraturan adalah syarat sebuah ilmu pengetahuan)

PARADIGMA baru Total Qinimain Zain: The (R)evolution of Social Science – The Modern Scientific Administration and Management (2000).

MENGETAHUI saya riset mendalam dan menulis buku Total Qinimain Zain: The Strategic-Tactic-Technique Millennium III Conceptual Framework for Sustainable Superiority, serta ahli spesialis strategi, banyak manajer dan pimpinan perusahaan mengajukan pertanyaan serupa. Apakah paradigma (ilmu) pengetahuan yang ada sekarang masih relevan dengan adanya (r)evolusi berbagai bidang?, dengan terasa demikian sulitnya terbanting-banting mengelola usaha di gelombang krisis.

Kesukaran mereka beralasan. Memang, rethinking atau redefinisi model ilmu pengetahuan terjadi akhir abad lalu dan awal sekarang oleh para ahli. Dari Model Newton dengan mekanika ketepatan tinggi dalam fisika tradisional ke Model Chaos pengiraan statistis dan probabilitas. Penamaan Chaos adalah ungkapan rasa frustasi menghadapi kompleksitas fenomena ketidakpastian yang meningkat dan belum memuaskan.

Scientific Model atau kemampuan tingkat model ilmu pengetahuan dalam melakukan perhitungan berkelanjutan dengan pergeseran orientasi perusahaan atau TQZ Determinant.

Total Quality Operation, Newtonian Model – Comparative Advantage. (Model Newton, 1678, Isaac Newton, Mechanics, Linear)*.

Perhatian perusahaan berorientasi pada Capital, yaitu Natural Resources Intensive, perhitungan dapat dengan menurut matematika sederhana dan digambar dalam bentuk grafik linear koordinat Kartesius. Masa depan predictable by control**.

Total Quality Control, Daltonian Model – Technical Advantage. (Model Dalton, 1808, John Dalton, Quantitative Statistic, Quadratic).

Perhatian perusahaan berorientasi pada Company, yaitu Technology Intensive. Perhitungan sudah harus dengan regresi statistik sehingga digambar dalam bentuk grafik kuadratik koordinat Kartesius. Masa depan forcastable by extrapolation.

Beberapa ahli menyebut level ini dan level berikutnya satu yaitu Model Chaos, yang sebenarnya menurut saya kurang tepat. (Sebagai penghargaan kepada mereka - ilmuwan, yang menyempurnakan tingkat ilmu pengetahuan sesuai urutannya saya menamakan Model Dalton – Bohr – Einstein dan Heisenberg, setelah Model Newton.)

Total Quality Service, Bohrian Model. Competitive Advantage. (Model Bohr, 1913, Niels Henrik David Bohr, Periodic Structure, Curve).

Perhatian perusahaan berorientasi pada Consumer, yaitu Market Intensive. Perhitungan level ini cukup rumit dengan sistem koordinat Kartesius dan sebagian dapat digambarkan dalam bentuk Kurva S. Masa depan predictable threats and opportunities by anticipating change.

Perubahan perilaku konsumen sudah diperhatikan dan demikian juga pesaing. Untuk ini koordinat Kartesius dikembangkan dalam bentuk Portfolio Matrix dan Managerial Grid, yang sebenarnya sudah tidak mampu lagi menjawab misalnya Form of Customer, Route of Customer, apalagi Form of Competition (kecuali dengan alat manajemen TQZ Zonerdinate System – alat kordinat yang saya ciptakan dengan lima sumbu O, C, S, I dan T, jika kordinat Kartesius hanya sumbu X dan Y).

Total Quality Information, Einsteinian Model, Velocity Advantage. (Model Einstein, 1915, Albert Einstein, General Relativity, Cycle).

Perhatian perusahaan berorientasi pada Competitor, yaitu Information Intensive. Perhitungan tidak bisa lagi atau sulit dengan satu fungsi dan koordinat Kartesius. Perhitungan dengan multifungsi dan gambar dalam bentuk Infinity Cycle atau Omega Zain. Masa depan partially predictable opportunities by flexible and rapid response.

Penempatan Model Einstein pada level ini bukan suatu kebetulan. Teori relativitas mengenai ruang dan waktu sama dengan teori informasi berkaitan dengan menyempitnya atau relatifnya sehubungan cepatnya informasi. Paradigma kuantitatif menjadi relatif di dalam perhitungan multifungsi. Leverage strategy dan alliance strategy dapat membuat yang semula tidak diperhitungkan menjadi berarti. Choice of Competition dan Balance of Competition hanya dapat disimak dengan TQZ Zonerdinate.

Total Quality Touch, Heisenbergian Model, Parenting Advantage. (Model Heisenberg, 1925, Werner von Heisenberg, Quantum Leap, Phase – Level).

Perhitungan perusahaan berorientasi pada Change dari Capital, Company, Customer dan Competitor, yaitu Human Resources Intensive. Perhitungan dengan multifungsi dan gambar dalam bentuk lompatan fase dan level pada TQZ Zonerdinate. Masa depan unpredictable surprises by management surprises.

Artinya, dengan gambaran model ini perusahaan (company) memiliki harapan melakukan terobosan yang tidak terduga, disamping telah diingatkan kebolehjadian besar akan ada terobosan yang tidak terduga pada capital, customer dan oleh competitor yang tidak diketahui. Efek ganda, lompatan kuantum dan posisi momentum dalam bentuk Competition Degree of Change, Choice of Change, Momentum of Change atau Performance of Change dapat di(duga) hitung dengan TQZ Zonerdinate.

Dengan mengetahui level model ilmu pengetahuan ini (keseluruh level saya namakan Zainian Model (2000) (level I – V terpadu), yaitu terdiri dari Newtonian Model (level I), Daltonian (II), Bohrian (III), Einsteinian (IV) dan Heisenbergian Model (level V), dapat dimengerti mengapa terbit buku The Death of Economics atau The End of Marketing yang heboh. Di sini terdapat hubungan dan pergeseran paradigma model kuantitatif dengan kualitatif. Dari level Newtonian (Linear) yang kuantitatif, ke Daltonian (Quadratic), kemudian Bohrian (Curve), lalu Einsteinian (Cycle), sampai ke level Heisenbergian (Phase - Level) yang semakin kualitatif. Baik paradigma kuantitatif atau paradigma kualitatif memiliki keunggulan masing-masing pada situasi tertentu, yang sebenarnya berpasangan saling melengkapi (yang berarti pula penjelasan hubungan dan penyatuan ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial sebagai ilmu pengetahuan utuh).

MERUMUSKAN masalah sering lebih penting daripada pemecahan. Memunculkan kemungkinan baru, memandang hal lama dari segi baru meminta imajinasi kreatif dan merupakan kemajuan nyata ilmu pengetahuan (Albert Einstein).”

BAGAIMANA strategi Anda?

Sumber: (Qinimain Zain, INDONESIA RUNTUH: Matinya Ilmu Pengetahuan (Philosophy of Social Science (R)Evolution), Bagian 2 dari tiga seri tulisan, Radar Banjarmasin, Jum’at, 3 Januari 2003: Halaman 3, Kolom 1- 6, Banjarmasin)*.

(TQZ Scientific Model of Science (R)Evolution Diagram:
TIDAK DIPUBLIKASIKAN)

(Sengaja tidak dipublikasikan kepada umum. Strategi model ilmu pengetahuan ini, penting bagi pribadi dan lembaga pendidikan, yang dapat menentukan nasib masa depan suatu bangsa, daerah, lembaga, organisasi dan pribadi).

Jika model ilmu pengetahuan yang dipelajari dan diajarkan tidak dipahami, hasilnya jelas bingung.

APA pusing dipelihara?***

Qinimain Zain
Scientist & Strategist

Catatan:
1. *) Qinimain Zain, INDONESIA RUNTUH: Matinya Ilmu Pengetahuan (Philosophy of Social Science (R)Evolution) (Bagian 2). Radar Banjarmasin, Jum’at 3 Januari 2003, Halaman 3. Terdiri dari tiga tulisan: (INDONESIA RUNTUH: Matinya Ilmu Pengetahuan (Philosophy of Social Science (R)Evolution) Radar Banjarmasin, Bagian 1 Kamis 2 JanuariBagian 2 Jum’at 3 Januari Bagian 3 Sabtu 4 Januari 2003, Banjarmasin).

2. **) Turbulence Levels and Management Systems (predictable by control, forcastable by extrapolation, predictable threats and opportunities by anticipating change, partially predictable opportunities by flexible and rapid response dan unpredictable surprises by management surprises) (Ansoff, I. H. dan McDonnell, E. J., Implanting Strategic Management, 1990, Prentice Hall, Englewood Cliffs, NJ (Alan H. Anderson dan Dennis Barker, Effective Business Policy, 1994: 21, Blackwell Publishers, Cetakan I, UK).

3. ***) Apakah ilmu pengetahuan yang dipelajari dan diajarkan dipahami? (Cermati pelajar dan pengajar, pemilik dan pengelola usaha/organisasi, peneliti dan buku (berdebat) pusing atau bertikai akan ilmu pengetahuan (teknologi – masyarakat) yang dipahaminya).