Saturday, April 24, 2010

Strategi (R)Evolusi: Masalah (Tak Biasa) Indonesia (31/100)


Masalah (Tak Biasa) Indonesia
Science Valley 1: (The Normal Is Not Enough – Second Life)

Lalu, apa sih masalah (tak biasa) Indonesia (dan juga dunia)?

KITA tidak bisa memecahkan masalah dengan menggunakan cara berpikir yang sama ketika kita menemukan masalah itu (Albert Einstein).

Indonesia, dunia dan kehidupan, akan lebih baik, maju, atau harmoni oleh orang biasa yang melakukan sesuatu dengan tak biasa. Ketika seseorang melakukan sesuatu dengan bahan, tenaga,  biaya, waktu dan pikiran yang biasa, hasilnya pasti biasa saja. Indonesia, dunia dan kehidupan akan biasa-biasa saja, tak ada perbaikan atau kemajuan yang berarti.  

Sejarah kemajuan suatu daerah dan dunia mencatat orang-orang biasa bekerja secara tak biasa atau melebihi batas kebiasaan. Tak mengeluh halangan cacat fisik, pendidikan, keuangan, seorang diri, bahkan cemoohan mewujudkan apa yang ingin dicapai. Semangat lebih kuat, berpikir lebih tekun (fokus) dan bekerja lebih keras (konsisten) dari siapa pun menghasilkan yang (di)luar (ke)biasa(an). Akhirnya hanya, karya yang bicara, bukan yang lain.

Banyak teladan di sekeliling, yang tak dikenal sebelumnya seperti Nani Zulminarni
wanita Ketapang, Kalimantan Barat, M Saleh Yusuf sopir truk Mawu, Nusa Tenggara Barat,  Fransisco Ximenes Bapa Sico di perbatasan RI-Timor Leste, Pipin Suryana tukang ojek, di Gunung Papandayan, atau Miswan Edi Sutantowarga di Kabupaten Kayong Utara, Sumatera Utara sebagian dari nominator Kick Andy Heroes 2015. Dalam buku Seratus Tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah Michael H. Hart (1978), ditulis Orville Wright dan Wilbur Wright tak memiliki ijazah perguruan tinggi, Thomas Alva Edison Cuma tiga tahun sekolah formal lalu di keluarkan sekolah karena dianggap dungu luar biasa, atau Gregor Mendel Bapak ilmu Genetika hanya pendeta dan guru yang tak memiliki ijazah resmi. Dan, banyak contoh lain lagi.

Lantas, apa yang harus dilakukan sekarang?

Untuk saya pribadi, di Kehidupan Kedua ini, akan membahas semua buku, semua golongan ilmu di satu pustaka kota di mana pernah dinobatkan sebagai Raja Baca dalam pandangan ilmu atau Paradigma Baru Milenium III yang telah dirumuskan. Mungkin ini tak biasa, tetapi semoga memberi kemajuan bagi Indonesia, dunia, kehidupan dan ilmu itu sendiri.

Jadi, jelas masalah (tak biasa) Indonesia (dan dunia)? Mari kita melakukan sesuatu lebih baik dari yang biasa.  

KEGILAAN adalah melakukan hal yang sama berulang-ulang dan mengharapkan hasil yang berbeda (Albert Einstein).

BAGAIMANA Strategi Anda?
Catatan: Copyright © Qinimain Zain
1.     Second Life: Terimakasih kepada Tuhan yang memberi kesempatan melihat matahari lagi, setelah dioperasi dan opname hampir sebulan. Terimakasih untuk isteri dan putera-puteri tercinta atas segalanya. Terimakasih untuk seluruh keluarga dan teman-teman atas bantuannya. Untuk seluruh karyawan tiga rumah sakit, terimakasih tak terhingga atas layanannya. Sekali lagi, terimakasih banyak.
2.     Science Valley: Mulai 10 Nopember 2015, saya terbuka bekerjasama dengan lembaga dan siapa pun untuk kebaikan bersama. Lebih 10 tahun sebagian materi (R)Evolusi Ilmu - Paradigma Baru Milenium III hanya diberikan sebatas kuliah umum akademi, S1 dan S2 di Indonesia, serta Strategic Forum dan Konsultasi Strategis utk khusus kalangan usaha. Beberapa seri buku dicetak terbatas atau tidak dijual bebas, habis “diburu” kawan ilmuwan dalam dan luar negeri. Tujuannya tak lain, melakukan difusi inovasi persuasif dan paradigma ini ditanam berakar kokoh, tumbuh dan berkembang di Tanah Air-nya. Akan banyak puluhan buku baru akan terbit nanti, pasti. Sekali lagi, saya terbuka menerima jabat erat, bertukar pendapat dan saling  dukung untuk kebaikan, dari mana dan siapa pun. Salam hormat selalu.